Subscribe to RSS feeds

Rabu, 03 April 2013

Contoh Pembuatan ERD - Entiti Relasi Diagram

Beberapa waktu lalu aku mendapat tugas untuk membuat ER Diagram .berikut saya postingkan hasil coretan yang mungkin juga ada kekeliruan..heheh..untuk itu dimohon revisinya apabila ada kekeliruan dalam ER Diagram berikut...

Permasalahan:
        Membuat database yang sederhana untuk suatu sistem informasi akademis.

Tahap 1: Penentuan Entities
  1. mahasiswa: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua mahasiswa
  2. dosen: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua dosen
  3. mata_kuliah: menyimpan semua informasi mengenai semua mata kuliah yang ditawarkan
  4. ruang: menyimpan semua informasi mengenai ruang kelas yang digunakan
Tahap 2: Penentuan Attributes

mahasiswa:
  1. nim: nomor induk mahasiswa (integer) PK
  2. nama_mhs: nama lengkap mahasiswa (string)
  3. alamat_mhs: alamat lengkap mahasiswa (string)
dosen:
  1. nip: nomor induk pegawai (integer) PK
  2. nama_dosen: nama lengkap dosen (string)
  3. alamat_dosen: alamat lengkap dosen (string)
mata_kuliah:
  1. kode_mk: kode untuk mata kuliah (integer) PK
  2. nama_mk: nama lengkap mata kuliah (string)
  3. deskripsi_mk: deskripsi singkat mengenai mata kuliah (string)
ruang:

  1. kode_ruang: kode untuk ruang kelas (string) PK
  2. lokasi_ruang: deskripsi singkat mengenai lokasi ruang kelas (string)
  3. kapasitas_ruang: banyaknya mahasiswa yang dapat ditampung (integer)


Hubungan:

• ruang digunakan untuk mata_kuliah:

  • Tabel utama: ruang
  • Tabel kedua: mata_kuliah
  • Relationship: One-to-one (1:1)
  • Attribute penghubung: kode_ruang (FK kode_ruang di mata_kuliah)

• dosen mengajar mata_kuliah:

  • Tabel utama: dosen
  • Tabel kedua: mata_kuliah
  • Relationship: One-to-many (1:n)
  • Attribute penghubung: nip (FK nip di mata_kuliah)

• mahasiswa mengambil mata_kuliah:

  • Tabel utama: mahasiswa, mata_kuliah
  • Tabel kedua: mhs_ambil_mk
  • Relationship: Many-to-many (m:n)
  • Attribute penghubung: nim, kode_mk (FK nim, kode_mk di mhs_ambil_mk)

• dosen membimbing mahasiswa:

  • Tabel utama: dosen
  • Tabel kedua: mahasiswa
  • Relationship: One-to-many (1:n)
  • Attribute penghubung: nip (FK nip di mahasiswa)

Selasa, 02 April 2013

Cara Menganalisa Kekuatan dan Kelemahan Iklan

          



        Menganalisa kekuatan dan kelemahan iklan melibatkan berbagai aspek berbeda dari iklan tersebut. 
   Apakah iklan tersebut bertujuan menjual produk atau menawarkan jasa. Pisahkan iklan menjadi beberapa kategori yang berbeda sehingga memungkinkan menganalisa kekuatan serta kelemahannya.

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menganalisa hal tersebut: 

1. Evaluasi desain dasar iklan. Nilailah warna, gambar, latar belakang dan teks. Jika elemen-elemen tersebut menarik untuk dilihat, maka desain adalah suatu kekuatan. Jika tidak, desain bisa menjadi kelemahan dari iklan.

2. Analisa "mood" iklan. Suasana mengacu pada perasaan bahwa iklan tersebut memberi gambaran. Menilai perasaan bahwa iklan tersebut memberi suasana untuk memiliki atau menikmati ketika melihatnya. 

3. Menilai simbol dalam iklan. Seringkali, iklan menggunakan objek untuk mewakili gaya hidup atau ide besar. Sebagai contoh, mobil bisa menjadi simbol untuk kesuksesan, atau bayi tidur dapat melambangkan perdamaian. Simbol dalam iklan harus halus, tetapi harus menggambarkan ide-ide besar.

4. Tanyakan pada diri Anda jika Anda ingin membeli produk yang diiklankan. Setelah Anda menjawab pertanyaan ini, cobalah untuk menganalisa mengapa Anda menginginkan atau tidak dalam membeli produk. Anda harus mampu menghasilkan daftar alasan iklan yang menjual atau yang gagal menjual.

Mudahnya Budidaya Bawang Merah

          Berdasarkan penelitian di India, allyl propyl yang terkandung dalam bawang merah dapat mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, sehingga dapat mencegah kerusakan insulin. Sedangkan insulin ini sangat berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Bawang merah menempati posisi yang penting dalam agro industri di Indonesia. Banyaknya permintaan bawang merah yang cenderung naik dan harganya yang stabil membuat banyak kalangan tertarik untuk melakukan budidaya bawang merah sendiri. Sebenarnya budidaya bawang merah ini tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut ini adalah tips untuk melakukan budidaya bawang merah. 

  Pemilihan Bibit yang Baik

Bibit bawang merah yang baik adalah bibit yang memiliki berat 3-4 gram/ umbi, berukuran sedang, berdiameter 1, 5 - 2 cm, bentuk umbi simetri tidak terkelupas, bebas organisme penggangu, sehat, tidak cacat, serta tidak mengandung hama dan penyakit.dan telah disimpan selama 2-3 bulan sebelumnya.


Persiapan Lahan


Setelah tersedia bibit yang baik seperti di atas, proses selanjutnya adalah penanaman. Namun sebelum bibit ditanam di lahan, pastikan tanah telah siap digunakan. Persiapan lahan yang paling penting adalah pemupukan tanah. Sebarkan pupuk (kandang atau urea) sebanyak ± 0,5-1 ton/ 1000 m2, lalu digemburkan, dan biarkan selama seminggu.
Setelah pemupukan dilakukan, proses selanjutnya adalah membuat bedengan berbentuk petak-petak tempat dimana bawang merah akan ditanam. Di antara bedengan tersebut dibuatkan saluran air sebagai tempat keluarnya air mengalir. Ukuran bedengan per petaknya sekitar 100 - 200 cm dengan lebar saluran airnya 40 - 50 cm dan kedalamannya 50 cm.

Penanaman Bibit

Bawang merah akan tumbuh optimal dengan tanah ber-pH 5.6 - 6.5, dan suhu 25-32 derajat C. Untuk itu, sebelum bibit ditanam sebaiknya tanah disiram terlebih dahulu, bahkan kalau perlu dibuat atap dengan jarak yang cukup tinggi untuk menjaga bibit yang baru ditanam dari panas yang terlalu terik dan hujan.
Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit. Setiap 1 bibit ditanam dengan jarak 10 x 12 cm pada musim penghujan dan jarak 10 x 10 cm untuk musim kemarau. Pastikan seluruh bagian umbi bibit yang ditanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. 

Pemeliharaan dan Perawatan


Untuk mendapat hasil maksimal, bibit yang telah tumbuh harus dirawat agar terus tumbuh dengan baik, karena adanya penyakit bawang dan hama yang kerap merugikan. Di antaranya hama ulat bawang, ulat tanah, dan ulat grayak. Ulat-ulat ini kerap memakan pangkal dan ujung daun bawang. Untuk itu tanaman bawang harus rajin dibersihkan, pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Namun, bila populasi ulat sudah di ambang batas, semprotkan dengan virexi dengan dosis sesuai aturan.
Selain hama ulat, bawang merah rentan terkena penyakit seperti layu Fusarium dan busuk umbi. Gejala layu fusarium adalah menguningnya daun bawang. Untuk mencegahnya gunakan cairan GLIO agar penyakit tersebut dapat dihindari. Sedangkan penyakit busuk umbi mengakibatkan umbi menjadi busuk dan berbau. Untuk mencegahnya, usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain selain bawang-bawangan.
Pemupukan dilakukan kembali pada saat bawang berumur 12, 23 dan 35 hari dengan menggunakan pupuk ZA sebesar 300 Kg untuk setiap hektarnya. Bila menggunakan pupuk KCL dosisnya adalah 100kg/ hektare dan diberikan pada saat bawang berusia 12 hari.

Pengairan

Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Namun setelah itu, pengairan disesuaikan dengan kondisi tanah, yang penting tanah harus tetap basah. Karena pengairan yang kurang akan mempengaruhi kesuburan tanaman dan ukuran umbi.

Panen

Bila bawang telah berumur 60-70 hari Panen dilaksanakan saat tanaman umur 65-75 daunnya sudah mulai rebah dan umbi tersembul ke permukaan tanah, itu artinya bawang siap untuk dipanen. Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek. Cara yang baik mencabut tanaman bawang ialah dengan mencabut daun beserta akarnya sekaligus, selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan dan dikeringkan selama 5-6 hari.

Penyimpanan

Agar usia penyimpanan dapat bertahan lama, bawang merah diletakkan pada rak-rak bambu. Maksimal rak hanya 5 tingkat dengan jarak 40 cm ke atasnya dan 70 cm ke sampingnya. Rak tersebut harus terkenamatahari langsung dengan lantai yang sudah disemen. Setiap seminggu sekali lakukan pengasapan agar terhindar dari hama.

Tips Memilih Bawang Merah

             
                    Saat membeli bawang merah, pilihlah yang umbinya besar, utuh dan kulitnya kering. Sebagianbesar bawang merah dijual dalam keadaan setengah basah agar lebih berat timbangannya. 
Jangan membeli terlalu banyak, beli secukupnya dan jemur atau angina-anginkan dahulu sebelum disimpan agar kering benar dan tidak cepat busuk. Simpan bawang merah di tempat kering dan terbuka. Jangan menyimpan dalam lemai es karena akan cepat busuk dan bertunas. Link sumber disini . .

Ingin Membuat Bawang Goreng yang Garing Renyah?

           
Bawang merah goreng selalu jadi topping sajian ketupat komplet. Aromanya wangi dan rasanya yang renyah gurih cocok dipadu dengan lauk berkuah. Rasanya tak komplet sajian ketupat tanpa taburan bawang merah goreng. Jadi makin enak, sedap dan nikmat!

         Membuat bawang goreng tak segampang mengunyahnya. Meski terlihat mudah nyatanya hasilnya sering mengecewakan. Terlalu berminyak, tidak renyah dan warna kecokelatannya tidak rata. Meski di pasaran banyak dijual bawang goreng kemasan tetapi rasa dan kualitasnya sering kurang memuaskan.

            Untuk membuat bawang goreng, biasanya digunakan bawang merah Sumenep yang besar dan agak lonjong, ataupun bawang Brebes yang beraroma. Pilih butiran bawang merah yang besar, utuh dan kering. Jika repot mengirisnya, kini banyak penjual bawang di pasar tradisional yang melengkapi kiosnya dengan alat pengiris bawang. Bisa juga dengan membeli alat yang khusus untuk mengiris bawang.

Berikut ini beberapa langkah membuat bawang goreng yang renyah, enak, dan gurih:

1. Taruh bawang merah goreng yang sudah diiris tipis (usahakan tebal irisan sama) di dalam wadah yang datar, misalnya baki atau tampah.

2. Angin-anginkan bawang di udara terbuka selama 30 menit – 1 jam, jangan lupa aduk sesekali hingga agak kering.

3. Sambil dianginkan, ratakan bawang yang masih menempel menggunakan tangan, sampai tidak lagi bertindihan satu sama lain.

4. Panaskan minyak bersih dalam jumlah banyak di atas api sedang. Goreng bawang bertahap (jika jumlahnya banyak) sambil aduk-aduk agar matangnya merata.

5. Jika saat diaduk sudah mulai terpisah, pertanda mulai kering, taburkan kira-kira 1 sendok makan tepung terigu sambil aduk sesekali. Tepung ini akan membuat bawang jadi garing.

6. Saat warnanya sudah kuning kecoklatan, langsung angkat bawang goreng. Panas minyak akan membuat bawang goreng menjadi cokelat keemasan meskipun sudah diangkat dari minyak.

7. Angkat dan tiriskan di atas tampah/baki yang sudah diberi alas tisu atau kertas agar sisa minyaknya terserap.

8. Setelah agak dingin, taruh dalam wadah bertutup rapat dan kedap udara.

Cara lain yang banyak dilakukan bisa dengan mengaduk bawang iris dengan garam sebelum digoreng, tetapi rasanya akan asin. Bisa juga dengan cara mencuci bawang merah iris lalu menjemur hingga agak kering sebelum digoreng. Cara ini membuat bawang goreng hilang aroma wanginya. Selamat mencoba!
Link sumber disini . . .

Rabu, 27 Maret 2013

Percabangan nested if ( IF Bersarang )

Pada bentuk ini ,pernyataan if memiliki banyak kemungkinan pernyataan
dan memiliki banyak pengujian kondisi untuk mengerjakan pernyataan.

If < kondisi1 >
           Pernyataan1; 
Else If < kondisi2 >
           Pernyataan2; 
Else If < kondisiM >
           PernyataanN;

< kondisi > diuji ,jika hasil pengujian < kondisi1 > benar maka pernyataan1
dikerjakan, jika salah maka akan menuju ke < kondisi2 > sampai
mendapatkan < kondisiM > benar, dan selanjutnya akan mengerjakan
pernyataanN tersebut.
Contoh :

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
char huruf,nama;
int nilai_angka;
cout<<"Masukan Nilai Anda : ";
      cin>>nilai_angka;
cout<<"Nama Anda : ";
      cin>>nama;
if  (nilai_angka>=80)
         huruf='A';
else if (nilai_angka>=70 && nilai_angka<80)
         huruf='B';
else if (nilai_angka>=60 && nilai_angka<70)
          huruf='C';
else
          huruf='D';
cout<<endl;
cout<<"NILAI : "<<huruf<<endl;
getch();
}

Jumat, 22 Maret 2013

Percabangan bersyarat IF . . .ELSE . .

Pada bentuk ini ,pernyataan if memiliki dua kemungkinan pernyataan yang
akan dikerjakan berdasarkan hasil pengujian kondisi.

if < kondisi>
          Pernyataan1;
else
          Pernyataan2;


< kondisi> digunakan untuk menentukan hasil pegujian ,jika < kondisi>
bernilai benar pernyataan1 akan dikerjakan ,jika < kondisi> bernilai salah
maka pernyataan2 yang kan dikerjakan.
Contoh :

#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main()
{
     int jumlah=8;
     if (jumlah >= 7)
         cout<<" selamat anda mendapatkan bonus dari kami"<<endl;
     else
        cout<<" maaf anda belum berhak mendapatkan hadiah dari kami"<<endl;
      getch();
}



Senin, 18 Maret 2013

Perintah percabangan IF


        Perintah percabangan yaitu suatu fungsi yang dapat mengatur suatu program agar melompat ke suatu baris perintah yang ditentukan ,sesuai dengan kondisi yang diterima.Pada bentuk pernyataan if hanya memiliki satu kemungkinan pernyataan yang akan dikerjakan jika kondisi yang diuji bernilai benar.
           
      If < kondisi >
           {
             Pernyataan;
             Pernyataan2;
           }

berikut contoh program sederhana dari percabangan IF

#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main()
{
    int jumlah=8;
    if (jumlah >= 7)
             cout<<" selamat anda mendapatkan bonus dari kami."<<endl;
    getch();
}